Thursday, 19 April 2012

Mengenai Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), kadang-kadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.
Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa.
Sejarah Awal
Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area tersebut.
Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungkit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’, setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut. Segitiga bermuda merupakan suatu tempat di dasar laut yang terdapat sebuah piramid besar mungkin lebih besar dari piramid yang ada di Kairo Mesir. Piramid tersebut mempunyai jarak antara ujung piramid dan permukaan laut sekitar 500 m, di ujung piramid trsebut terdapat dua rongga lubang lebih besar.
Lawrence David Kusche, seorang pustakawan & peneliti dari Arizona State University serta penulis The Bermuda Triangle Mystery: Solved (1975) berpendapat bahwa beberapa pernyataan dari Gaddis dan penulis lainnya sering berlebihan, meragukan atau tidak terbukti. Penelitian Kusche mengungkapkan sejumlah ketidakakuratan dan inkonsistensi antara catatan Berlitz dan pernyataan dari para saksi mata, peserta, dan orang lain yang terlibat dalam peristiwa awal. Kusche mencatat kasus di mana informasi terkait tidak dilaporkan, seperti hilangnya yachtsman Donald Crowhurst, dimana Berlitz memberitakannya sebagai sebuah misteri, meskipun bukti jelas justru sebaliknya. Contoh lain adalah kapal pengangkut bijih besi yang diceritakan oleh Berlitz sebagai hilang tanpa jejak setelah tiga hari keluar dari pelabuhan Atlantik saat telah hilang setelah tiga hari keluar dari pelabuhan dengan nama yang sama di Samudera Pasifik. Kusche juga berpendapat bahwa sebagian besar insiden yang memicu tuduhan pengaruh misterius Segitiga sebenarnya terjadi juga di luar itu. Seringkali penelitiannya sederhana: dia akan meninjau surat kabar periode tanggal kejadian dilaporkan dan menemukan laporan tentang kejadian-kejadian yang mungkin relevan seperti cuaca yang tidak biasa, yang tidak pernah disebutkan dalam cerita hilangnya.
Kusche menyimpulkan bahwa:
  • The number of ships and aircraft reported missing in the area was not significantly greater, proportionally speaking, than in any other part of the ocean.
  • In an area frequented by tropical storms, the number of disappearances that did occur were, for the most part, neither disproportionate, unlikely, nor mysterious; furthermore, Berlitz and other writers would often fail to mention such storms.
  • The numbers themselves had been exaggerated by sloppy research. A boat's disappearance, for example, would be reported, but its eventual (if belated) return to port may not have been.
  • Some disappearances had, in fact, never happened. One plane crash was said to have taken place in 1937 off Daytona Beach, Florida, in front of hundreds of witnesses; a check of the local papers revealed nothing.
  • The legend of the Bermuda Triangle is a manufactured mystery, perpetuated by writers who either purposely or unknowingly made use of misconceptions, faulty reasoning, and sensationalism.
Penerbangan 19
Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19
Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat.
Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.
Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.
Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap "penyebab dan alasannya tidak diketahui".
Dan juga ditemukan adanya kaitan segitiga bermuda dengan atlantis yang ditemukan adanya penemuan kota-kota kuno dan berbagai bangunan di segitiga bermuda tersebut". Atlantis yang diduga tenggelam dalam waktu satu hari satu malam diduga kuat tenggelam di segitiga bermuda dan beberapa kawasan lainnya yang mirip dengan kejadian yang ada pada segitiga bermuda tersebut salah satunya yaitu di Indonesia, Malaysia, India, dan lainnya".
Kronologi dari Beberapa Peristiwa Terkenal
  • 1840: HMS Rosalie
  • 1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
  • 1909: The Spray
  • 1917: SS Timandra
  • 1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
  • 1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
  • 1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
  • 1945: Penerbangan 19 menghilang
  • 1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
  • 1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
  • 1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
  • 1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
  • 1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
  • 1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
  • 1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
  • 1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
  • 1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
  • 1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent.
(Sumber : Wikipedia )

No comments: