MRSA |
Apakah Anda sudah tahu bahwa ada sejenis bakteri yang suka memakan
daging? Bakteri itu memang ada dan disebut sebagai bakteri pemakan
daging (MRSA).
Tanya, yang pernah terjangkit bakteri pemakan daging (MRSA) |
Mengenai bakteri ini, berikut kisah Tanya, seorang koki profesional yang
harus berjuang melawan MRSA sejak Maret 2007 ketika Tanya yang berusia
30-an tahun.
Awalnya, Tanya sedang memotong seledri dan tanpa sengaja jarinya terluka. Saat itu Tanya berpikir kecelakaan kecil itu adalah hal biasa, dia hanya membersihkan luka dengan dengan jalan memberi alkohol dan memplesternya kemudian bekerja lagi.
Keanehan terjadi setelah beberapa jam, saat mengangkat panci dirinya merasakan nyeri yang teramat sangat. Sembilan jam kemudian rasa sakit itu semakin parah dan dia memutuskan ke rumah sakit. Saat di rumah sakit Tanya diberi pil dan oleh dokter diminta istirahat di rumah. Tapi malam hari suhunya melonjak tinggi dia merasakan ada yang tidak beres dari luka kecil saat memotong seledri. Ternyata bakteri MRSA telah masuk dan bergerak cepat menggerogoti dagingnya.
Dalam waktu 60 jam jarinya habis dimakan bakteri. Tanya tertular bakteri pemakan daging dan 9 dokter harus bekerja mati-matian untuk menyelamatkan hidupnya. Para dokter menyaksikan bagaimana bakteri mematikan itu melompat dari lengan ke dadanya tepat di depan mata mereka.
Dokter mengamputasi lengan dan bahu kanan, tapi kemudian menyadari bakteri itu telah menyebar ke payudara kanan. Dokter bedah memutuskan untuk melakukan pengangkatan penuh karena itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidup Tanya.
Beruntung Tanya masih bisa hidup meski dokter harus mengoperasi 9 kilogram daging dan otot untuk membersihkan tubuh dari bakteri. Kini yang tersisa di tubuh Tanya tidak lebih dari lapisan tipis kulit untuk melindungi tulang rusuknya dan paru kanan.
Awalnya, Tanya sedang memotong seledri dan tanpa sengaja jarinya terluka. Saat itu Tanya berpikir kecelakaan kecil itu adalah hal biasa, dia hanya membersihkan luka dengan dengan jalan memberi alkohol dan memplesternya kemudian bekerja lagi.
Keanehan terjadi setelah beberapa jam, saat mengangkat panci dirinya merasakan nyeri yang teramat sangat. Sembilan jam kemudian rasa sakit itu semakin parah dan dia memutuskan ke rumah sakit. Saat di rumah sakit Tanya diberi pil dan oleh dokter diminta istirahat di rumah. Tapi malam hari suhunya melonjak tinggi dia merasakan ada yang tidak beres dari luka kecil saat memotong seledri. Ternyata bakteri MRSA telah masuk dan bergerak cepat menggerogoti dagingnya.
Dalam waktu 60 jam jarinya habis dimakan bakteri. Tanya tertular bakteri pemakan daging dan 9 dokter harus bekerja mati-matian untuk menyelamatkan hidupnya. Para dokter menyaksikan bagaimana bakteri mematikan itu melompat dari lengan ke dadanya tepat di depan mata mereka.
Dokter mengamputasi lengan dan bahu kanan, tapi kemudian menyadari bakteri itu telah menyebar ke payudara kanan. Dokter bedah memutuskan untuk melakukan pengangkatan penuh karena itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidup Tanya.
Beruntung Tanya masih bisa hidup meski dokter harus mengoperasi 9 kilogram daging dan otot untuk membersihkan tubuh dari bakteri. Kini yang tersisa di tubuh Tanya tidak lebih dari lapisan tipis kulit untuk melindungi tulang rusuknya dan paru kanan.
Penyakit MRSA masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia.
Tapi di AS, sudah menyebabkan 19.000 orang meninggal karena terinfeksi
bakteri ini. Seperti apa penyakit MRSA?
MRSA atau methicillin-resistant Staphylococcus aureus adalah salah satu tipe bakteri Staphylococcus yang ditemukan pada kulit dan hidung yang kebal terhadap antibiotik.
Setiap tahunnya lebih dari 90.000 warga Amerika Serikat berpotensi terinfeksi bakteri ini. Jumlah kematian akibat infeksi bakteri MRSA lebih banyak dibandingkan dengan angka kematian akibat AIDS.
Saat ini diketahui ada dua tipe dari MRSA seperti dikutip dari Stopmrsanow, Kamis (1/10/2009), yaitu: Healthcare-Associated (HA-MRSA) yang biasanya ditemukan di rumah sakit dan tempat-tempat kesehatan lainnya. Serta Community-Associated (CA-MRSA) yang baru-baru ini ditemukan penyebarannya pada tempat-tempat umum seperti tempat fitnes, tempat penyimpanan barang (loker), sekolah dan perabotan rumah tangga.
Bakteri MRSA biasanya menginfeksi orang atau anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, jika daya tahan tubuhnya tinggi tidak akan menimbulkan gejala apapun. Bakteri yang dibawa oleh orang tersebut bisa berpindah ke orang lain dan menyebar dengan mudah melalui kontak kulit dan menyentuh barang yang sudah terkontaminasi.
MRSA sama seperti bakteri Staphylococcus lainnya, yang terlihat seperti infeksi kulit, jerawat, ruam, bisul atau gigitan laba-laba.
Infeksi ini biasanya menyakitkan, merah dan bengkak. Infeksi ini bisa dengan cepat masuk ke dalam tubuh, menimbulkan bengkak yang menyakitkan. Bakteri ini dapat menembus ke dalam tubuh sehingga berpotensi menyebabkan infeksi pada tulang, sendi, luka bedah, aliran darah, jantung dan paru-paru yang bisa mengancam jiwa.
Inilah beberapa cara untuk mencegah terinfeksi bakteri MRSA ini, yaitu:
1. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air hangat minimal selama 15 detik.
2. Tutup luka pada kulit dengan perban yang bersih sampai sembuh.
3. Jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain, terutama barang yang berhubungan dengan kontak kulit seperti handuk atau pisau cukur.
4. Cuci barang dengan menggunakan desinfektan (1 sendok makan desinfektan dilarutkan dalam 1 liter air). Pastikan menggunakan kain yang bersih untuk menyekanya.
Bila Anda berpikir bahwa Anda atau siapa pun dalam keluarga memiliki kemungkinan terinfeksi MRSA, segera hubungi ahli kesehatan. Terutama jika infeksi besar, menyakitkan, hangat jika disentuh atau tidak sembuh-sembuh dengan sendirinya.
MRSA atau methicillin-resistant Staphylococcus aureus adalah salah satu tipe bakteri Staphylococcus yang ditemukan pada kulit dan hidung yang kebal terhadap antibiotik.
Setiap tahunnya lebih dari 90.000 warga Amerika Serikat berpotensi terinfeksi bakteri ini. Jumlah kematian akibat infeksi bakteri MRSA lebih banyak dibandingkan dengan angka kematian akibat AIDS.
Saat ini diketahui ada dua tipe dari MRSA seperti dikutip dari Stopmrsanow, Kamis (1/10/2009), yaitu: Healthcare-Associated (HA-MRSA) yang biasanya ditemukan di rumah sakit dan tempat-tempat kesehatan lainnya. Serta Community-Associated (CA-MRSA) yang baru-baru ini ditemukan penyebarannya pada tempat-tempat umum seperti tempat fitnes, tempat penyimpanan barang (loker), sekolah dan perabotan rumah tangga.
Bakteri MRSA biasanya menginfeksi orang atau anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, jika daya tahan tubuhnya tinggi tidak akan menimbulkan gejala apapun. Bakteri yang dibawa oleh orang tersebut bisa berpindah ke orang lain dan menyebar dengan mudah melalui kontak kulit dan menyentuh barang yang sudah terkontaminasi.
MRSA sama seperti bakteri Staphylococcus lainnya, yang terlihat seperti infeksi kulit, jerawat, ruam, bisul atau gigitan laba-laba.
Infeksi ini biasanya menyakitkan, merah dan bengkak. Infeksi ini bisa dengan cepat masuk ke dalam tubuh, menimbulkan bengkak yang menyakitkan. Bakteri ini dapat menembus ke dalam tubuh sehingga berpotensi menyebabkan infeksi pada tulang, sendi, luka bedah, aliran darah, jantung dan paru-paru yang bisa mengancam jiwa.
Inilah beberapa cara untuk mencegah terinfeksi bakteri MRSA ini, yaitu:
1. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air hangat minimal selama 15 detik.
2. Tutup luka pada kulit dengan perban yang bersih sampai sembuh.
3. Jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain, terutama barang yang berhubungan dengan kontak kulit seperti handuk atau pisau cukur.
4. Cuci barang dengan menggunakan desinfektan (1 sendok makan desinfektan dilarutkan dalam 1 liter air). Pastikan menggunakan kain yang bersih untuk menyekanya.
Bila Anda berpikir bahwa Anda atau siapa pun dalam keluarga memiliki kemungkinan terinfeksi MRSA, segera hubungi ahli kesehatan. Terutama jika infeksi besar, menyakitkan, hangat jika disentuh atau tidak sembuh-sembuh dengan sendirinya.
Sumber agungprie.blogspot.com
No comments:
Post a Comment